Selasa, 02 April 2013

Teori Pertukaran



1.            George Caspar Homans
George Caspar Homans mengemukakan bahwa penjelasan ilmiah harus dipusatkan pada perilaku nyata yang dapat diamati dan diukur secara empirik. Homans tidak memusatkan perhatiannya pada tingkat kesadaran subjektif atau hubungan-hubungan timbal balik yang bersifat dinamis antara tingkat subjektif dan interaksi nyata selengkap atau setegas interaksionisme simbol.
Inti dari teori pertukaran menurut Homans terletak pada sekumpulan proposisi fundamental. Beberapa proposisinya menerangkan setidaknya dua individu yang berinteraksi, namun proposisi ini berdasarkan prinsip psikologi. Proposisi bersifat psikologis karena dua alasan, yaitu sebagai berikut.
a.     Proposisi itu biasanya dinyatakan dan diuji secara empiris oleh orang yang menyebut dirinya psikolog.
b.     Proposisi itu lebih mengenai perilaku manusia individual daripada kelompok atau masyarakat (Ritzer dan Goodman, 2012: 358).
Adapun proposisi-proposisi dari Homans adalah sebagai berikut (Raho, 2007: 172- 176).
1)     Proposisi sukses, berbunyi: “Semakin sering tindakan seseorang dihargai atau mendapat ganjaran maka semakin besar kemungkinan orang tersebut melakukan tindakan yang sama”.
2)     Proposisi rangsangan atau stimulus, berbunyi: “Apabila pada masa lampau ada satu stimulus atau sejumlah stimuli di dalamnya tindakan seseorang mendapat ganjaran maka semakin stimulus atau stimuli yang ada menyerupai stimulus atau stimuli pada masa lampau itu, semakin besar pula kemungkinan bahwa orang tersebut akan melakukan tindakan yang sama”.
3)     Proposisi nilai, berbunyi: “Semakin tinggi nilai tindakan seseorang maka semakin besar kemungkinan orang itu melakukan tindakan yang sama”. Dalam proposisi ini, ia memperkenalkan konsep ganjaran dan hukuman (rewards and punishments).
4)     Proposisi kejenuhan, berbunyi: “Semakin sering seseorang mendapat ganjaran pada waktu yang berdekatan, maka semakin kurang bernilai ganjaran itu untuk dia”. Unsur waktu menjadi sangat penting dalam proposisi ini. Orang pada umumnya tidak akan lekas jenuh jika ganjaran itu diperoleh sesudah waktu yang cukup lama.
5)     Proposisi persetujuan dan agresi, terdapat dua proposisi yang berbeda yaitu:
a.    Proposisi pertama: “Bila tindakan seseorang tidak memperoleh ganjaran seperti yang diharapkannya atau mendapat hukuman yang tidak diharapkannya, maka semakin besar kemungkinan bahwa dia menjadi marah dan melakukan tindakan agresif dan tindakan agresif itu menjadi bernilai baginya”.
b.    Proposisi kedua: “Apabila seseorang mendapat ganjaran yang diharapkannya khususnya ganjaran yang lebih besar daripada yang diharapkannya atau tidak mendapat hukuman yang diperhitungkan, maka ia akan menjadi senang; lebih besar kemungkinannya ia akan melakukan hal-hal yang positif dan hasil dari tingkah laku yang demikian adalah lebih bernilai baginya”.
6)     Proposisi rasionalitas, berbunyi: “Dalam memilih diantara tindakan-tindakan alternative, seseorang akan memilih tindakan yang dia rasakan pada saat itu mempunyai nilai hasil (value), value yang lebih besar yang dilipatgandakan oleh kemungkinan mendapat hasil (probability/p)”.

2.            Peter M. Blau
Peter M. Blau berusaha mengembangkan sebuah teori pertukaran yang menggabungkan tingkah laku sosial dasar manusia dengan struktur masyarakat yang lebih luas, yakni antara kelompok, organisasi, dan Negara.
Konsep Blau tentang pertukaran sosial terbatas pada tingkah laku yang mendatangkan imbalan, yakni tingkah laku yang akan berhenti kalau dia berasumsi bahwa tidak bakal aka nada imbalan lagi. Mneurutnya, orang-orang tertarik kepada satu sama lain karena bermacam-macam alasan yang memungkinkan mereka membentuk atau membangun asosiasi-asosiasi sosial atau organisasi-organisasi sosial (Raho, 2007: 176).
Apabila satu kelompok di dalam asosiasi itu membutuhkan sesuatu dari kelompok lain tetapi tidak mungkin mengembalikannya dalam imbalan yang seimbang, maka 4 kemungkinan dapat terjadi yaitu sebagai berikut (Rahi, 2007: 177).
a)     Orang dapat memaksa orang lain untuk menolongnya.
b)     Mereka mencari dari sumber yang lain, bantuan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
c)     Mereka dapat bertahan dan hidup terus tanpa memperoleh apa yang mereka butuhkan itu.
d)     Yang terpenting mereka dapat takluk kepada orang-orang lain yang memberikan bantuan kepada mereka.
Tujuan Blau adalah untuk memahami struktur-struktur sosial yang berdasarkan analisis proses sosial yang mempengaruhi hubungan antar individu dan kelompok. Ia bermaksud menganalisis struktur sosial yang lebih kompleks. Ia memusatkan perhatian pada proses pertukaran yang menurutnya mengatur kebanyakan perilaku manusia dan melandasi hubungan antar individu maupun kelompok.
Struktur sosial kompleks yang menandai kehidupan kolektif luas, secara fundamental berbeda dari struktur kelompok kecil yang lebih sederhana. Struktur hubungan sosial berkembang dalam kelompok kecil selama berlangsungnya interaksi dikalangan sebagian besar komunitas besar atau keseluruhan masyarakat, tentu ada mekanisme lain yang menengahi struktur hubungan sosial antara mereka (Blau dalam Ritzer dan Goodman, 2012: 372).
Menurut Blau, terdapat 4 langkah berurutan mulai dari pertukaran antar pribadi ke struktur sosial hingga ke perubahan sosial.
a)     Langkah pertama: pertukaran atau transaksi antar individu yang meningkat ke…..
b)     Langkah kedua: diferensiasi status dan kekuasaan yang mengarah ke…..
c)     Langkah ketiga: legitimasi dan pengorganisasian yang menyebarkan bibit dari….
d)     Langkah keempat: oposisi dan perubahan mikro ke makro.


3.            Thibaut & Kelley
Dalam buku mereka yang berjudul The Social Psychology of Groups, Thibaut and Kelley memusatkan perhatiannya pada kelompok yang terdiri dari dua orang anggota (diad). Mereka merasa yakin bahwa usaha memahami tingkah laku yang kompleks dari kelompok-kelompok besar mungkin dapat diperoleh dengan cara menggali pola hubungan diadis (dua orang). Meskipun pola penjelasan tingkah laku mereka tentang diadis bukan sekedar suatu pembahasan tentang proses komunikasi dalam kelompok dua anggota. Beberapa rumusan mereka mempunyai relevansi langsung tentang komunikasi kelompok. Model Thibaut dan Kelley mendukung asumsi-asumsi yang dibuat oleh Homans dalam teorinya tentang proses pertukaran sosial, khususnya bahwa interaksi sosial manusia mencakup pertukaran barang dan jasa, serta bahwa tanggapan-tanggapan individu-individu yang muncul melalui interaksi di antara mereka mencakup baik imbalan (rewards) maupun pengeluaran (cost). Apabila imbalan tidak cukup, atau bila pengeluaran melebihi imbalan, interaksi akan terhenti atau individu yang terlibat di dalamnya akan merubah tingkah laku mereka dengan tujuan mencapai apa yang mereka cari.
Teori ini menjelaskan bagaimana manusia memandang tentang hubungan kita dengan orang lain sesuai dengan anggapan diri manusia tersebut terhadap:
a)     Keseimbangan antara apa yang diberikan ke dalam hubungan dan apa yang dikeluarkan dari hubungan itu.
b)     Jenis hubungan yang dilakukan.
c)     Kesempatan memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain.
Thibaut dan Kelley, pemuka utama dari teori ini menyimpulkan teori ini sebagai berikut: “Asumsi dasar yang mendasari seluruh analisis kami adalah bahwa setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya”.
Thibaut dan Kelley menyimpulkan model/konsep pertukaran sosial sebagai berikut : “setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya”. Ganjaran, biaya, hasil, dan tingkat perbandingan merupakan empat konsep pokok dalam teori ini.
a)     Ganjaran ialah setiap akibat yang dinilai positif yang diperoleh seseorang dari suatu hubungan. Ganjaran berupa uang, penerimaan sosial atau dukungan terhadap nilai yang dipegangnya. Nilai suatu ganjaran berbeda-beda antara seseorang dengan yang lain, dan berlainan antara waktu yang satu dengan waktu yang lain. Bagi orang kaya mungkin penerimaan sosial lebih berharga daripada uang. Bagi si miskin, hubungan interpersonal yang dapat mengatasi kesulitan ekonominya lebih memberikan ganjaran daripada hubungan yang menambah pengetahuan.
b)     Biaya adalah akibat yang dinilai negatif yang terjadi dalam suatu hubungan. Biaya itu dapat berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan, dan keruntuhan harga diri dan kondisi-kondisi lain yang dapat menghabiskan sumber kekayaan individu atau dapat menimbulkan efek-efek yang tidak menyenangkan. Seperti ganjaran, biaya pun berubah-ubah sesuai dengan waktu dan orang yang terlibat di dalamnya.
c)     Hasil atau laba adalah ganjaran dikurangi biaya. Bila seorang individu merasa, dalam suatu hubungan interpersonal, bahwa ia tidak memperoleh laba sama sekali, ia akan mencari hubungan lain yang mendatangkan laba.
d)     Tingkat perbandingan menunjukkan ukuran baku (standar) yang dipakai sebagai kriteria dalam menilai hubungan individu pada waktu sekarang. Ukuran baku ini dapat berupa pengalaman individu pada masa lalu atau alternatif hubungan lain yang terbuka baginya. Bila pada masa lalu, seorang individu mengalami hubungan interpersonal yang memuaskan, tingkat perbandingannya turun.


DAFTAR RUJUKAN

Raho, Bernard. 2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Ritzer, George dan Douglas J. Goodman. 2012. Teori Sosiologi Modern Edisi Keenam. Jakarta: Kencana.