Selasa, 03 Juli 2012

Ilmu Pengetahuan (Science)

Apakah Ilmu pengetahuan (Science)?
Dalam Soekanto (2009:3) timbulnya sosiologi, semua ilmu pengetahuan yang dikenal pada dewasa ini pernah menjadi bagian dari filsafat yang dianggap sebagai induk dari segala ilmu pengetahuan (Mater Scientiarum). Filsafat pada masa lalu mencakup pula segala usaha pemikiran mengenai masyarakat. Seiring dengan perkembangan zaman dan peradaban manusia, pelbagai ilmu pengetahuan yang semula tergabung dalam filsafat memisahkan diri, yaitu Astronomi (ilmu tentang bintang-bintang) dan fisika (ilmu alam) merupakan cabang-cabang filsafat yang pertama-tama memisahkan diri, kemudian diikuti oeh ilmu kimia, biologi dan geologi. Di ddalam abad ke-19, dua pengetahuan baru muncul, yaitu psikologi (ilmu yang mempelajari perilaku dan sifat-sifat manusia) dan sosiologi (ilmu yang mempelajari masyarakat).

Manusia telah diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa sebagai makhluk yang sempurna dengan kesadaran yang tinggi. Kesadaran manusia itu dapat disimpulkan dari kemampuannya untuk berpikir, berkehendak, dan merasa. Dengan pikirannya manusia akan mendapatkan ilmu pengetahuan, dengan perasaannya manusia akan mencapai kesenangan. Sarana untuk memelihara dan meningkatkan ilmu pengetahuan dinamakan logika, sedangkan sarana-sarana untuk memelihara serta meningkatkan pola perilaku dan mutu kesenian, de sebut etika dan estetika. Apabila pembicaraan dibatasi pada logika, hal itu merupakan ajaran yang menunjukkan bagaimana manusia berpikir secara tepat dengan berpedoman pada ide kebenaran.

Ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan penggunaan kekuatan pemikiran, di mana pengetahuan tersebut selalu dapat diperiksa dan ditelaah dengan kritis. Tujuan ilmu pengetahuan adalah untuk lebih mengetahui dan mendalami segala segi kehidupan. Pada hakikatnya ilmu pengetahuan timbul karena adanya hasrat ingin tahu dalam diri manusia. Hasrat ingin tau itu timbul karena banyak sekali aspek kehidupan yang masih gelap bagi manusia dan manusia ingin mengetahui kebenaran dari kegelapan tersebut. Setelah manusia memperoleh pengetahuan tentang sesuatu, kepuasan tadi akan segera disusul lagi oleh suatu kecenderungan tersebut, yang dapat ditempuh melalui pelbagai cara berikut.

Pertama, penemuan secara kebetulan. Artinya penemuan yang sifatnya tanpa direncanakan dan diperhitungkan terlebih dahulu. Penemuan semacam ini, walaupun kadang-kadang bermanfaat tidak dapat dipakai dalam suatu kerja yang ilmiah, karena keadaan yang tidak pasti atau kurang mendekati kepastian.dengan demikian, datangnya pemenuan tidak dapat diperhitungkan secara berencana dan tidak selalu memberikan gambaran yang sesungguhnya.

Kedua, hal untung-untungan. Artinya penemuan melalui cara percobaan-percobaan dan kesalahan-kesalahan. Perbedaan dengan penemuan secara kebetulan adalah pada metode ini manusia lebih bersikap aktif untuk mengadakan percobaan-percobaan, walaupun tidak ada yang pasti tentang hasil-hasilnya. Biasanya apabila percobaan pertama gagal, diadakan percobaan-percobaan selanjutnya yang bersifat memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi pada percobaan-percobaan terdahulu.

Ketiga, kewibawaan. Yaitu berdasarkan penghormatan terhadap pendapat atau penemuan yang dihasilkan oleh seseorang atau lembaga tertentu yang dianggap mempunyai kewibawaan atau wewenang. Dalam hal ini mungkin tidak diusahakan untuk menguji kebenaran pendapat atau penemuan tersebut yang lazimnya tidak didasarkan pada suatu penelitian atau penyelidikan yang mendalam. Mempercayai pendapat atau penemuan tersebut tidaklah selalu merupakan suatu kekeliruan, akan tetapi kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan selalu ada apabila tidak ditelaah benar-benar secara mendalam.

Keempat, usaha-usaha yang bersifat spekulatif walaupun agak teratur. Artinya dari sekian banyak kemungkinan, dipilih salah satu kemungkinan walaupun pilihan tersebut tidaklah didasarkan pada keyakinan apakah pilihan tersebut merupakan cara yang setepat-tepatnya.

Kelima, pengalaman. Artinya berdasarkan pikiran kritis. Akan tetapi pengalaman belum tentu teratur dan bertujuan. Mungkin pengalaman tersebut hanya untuk dicatat saja.

Keenam, penelitian ilmiah, yaitu suatu metode yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala dengan jalan analisis dan pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta-masalah yang disoroti untuk kemudian mengusahakan pemecakannya.

Apakah Ilmu-Ilmu Sosial dan Sosiologi?
Ilmu-ilmu sosial dinamakan demikian karena ilmu-ilmu tersebut mengambil masyarakat atau kehidupan bersama sebagai objek yang dipelajarinya. Ilmu-ilmu sosial belum mempunyai kaidah-kaidah dan dalil-dalil tetap yang diterima oleh bagian terbesar masyarakat karena ilmu-ilmu tersebut belum lama berkembang, sedangkan yang menjadi objeknya adalah masyarakat manusia yang selalu berubah-ubah, hingga kini belum dapat diselidiki dan dianalisis secara tuntas hubungan antara unsur-unsur di dalam masyarakat secara lebih mendalam. Lain halnya dengan ilmu pengetahuan alam yang telah lama berkembang sehingga mempunyai kaidah-kaidah dan dalil-dalil yang teratur dan diterima oleh masyarakat, yang juga disebabkan karena objeknya bukan manusia.

Sosiologi jelas merupakan ilmu sosial yang objeknya adalah masyarakat. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri karena telah memenuhi segenap unsur-unsur ilmu pengetahuan, yang ciri-ciri utamanya yaitu sebagai berikut.
a.     Sosiologi bersifat empiris, yang berarti bahwa ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif.
b.     Sosiologi bersifat teoretis, yaitu ilmu pengetahuan tersebut selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dan hasil-hasil observasi. Abstraksi tersebut merupakan kerangka unsur-unsur yang tersusun secara logis serta bertujuan untuk menjelaskan hubungan-hubungan sebab-akibat, sehingga menjadi teori.
c.    Sosiologi bersifat kumulatif, yang berarti bahwa teori-teori sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki, memperluas, serta memperhalus teori-teori yang sudah lama.
d.         Sosiologi bersifat nonetis, yakni yang dipersoalkan bukanlah baik-buruknya fakta tertentu, tetapi tujuannya adalah untuk menjelaskan fakta tersebut secara analitis.

Manfaat ilmu-ilmu sosial dan hubungan antara ilmu-ilmu sosial dengan sosiologi adalah sebagai barikut.
a.              Adanya suatu terminologi umum yang menyeragamkan berbagai disiplin perilaku.
b.             Suatu teknik penelitian terhadap organisasi-organisasi yang besar dan kompleks.
c.      Suatu pendekatan sintesis yang meniadakan analisis fragmentaris dalam rangka hubungan internal antara bagian-bagian yang tidak dapat diteliti di luar konteks yang menyeluruh.
d.             Suatu sudut pandang yang memungkinkan analisis terhadap masalah-masalah sosiologi dasar.
e.        Penelitian yang lebih banyak tertuju pada hubungan dari bagian-bagian, dengan tekanan pada proses dan kemungkinan terjadinya perubahan.
f.           Kemungkinan mengadakan penelitian secara operatif dan objektif terhadap sistem perilaku yang berorientasi pada tujuan atau didasarkan pada tujuan, proses kgnitif-simbolis, kesadaran diri dan sosial, tahap-tahap keadaan darurat secara sosial-budaya, dan seterusnya.

1 komentar:

  1. Casinos in Atlanta Near Harrah's Casino in
    Harrah's is a 정읍 출장마사지 city synonymous with hospitality and we're 경주 출장마사지 looking forward 안성 출장마사지 to seeing a 성남 출장샵 casino-resort expansion, 동해 출장마사지 Visit Casino-Resort Atlanta in Cherokee,

    BalasHapus

Silahkan tuliskan komentar kalian demi kemajuan Blog ini...
:)