Apakah Ilmu pengetahuan (Science)?
Dalam Soekanto (2009:3)
timbulnya sosiologi, semua ilmu pengetahuan yang dikenal pada dewasa ini pernah
menjadi bagian dari filsafat yang dianggap sebagai induk dari segala ilmu
pengetahuan (Mater Scientiarum). Filsafat pada masa lalu mencakup pula segala
usaha pemikiran mengenai masyarakat. Seiring dengan perkembangan zaman dan
peradaban manusia, pelbagai ilmu pengetahuan yang semula tergabung dalam
filsafat memisahkan diri, yaitu Astronomi (ilmu tentang bintang-bintang) dan
fisika (ilmu alam) merupakan cabang-cabang filsafat yang pertama-tama
memisahkan diri, kemudian diikuti oeh ilmu kimia, biologi dan geologi. Di ddalam
abad ke-19, dua pengetahuan baru muncul, yaitu psikologi (ilmu yang mempelajari
perilaku dan sifat-sifat manusia) dan sosiologi (ilmu yang mempelajari masyarakat).
Manusia telah
diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa sebagai makhluk yang sempurna dengan
kesadaran yang tinggi. Kesadaran manusia itu dapat disimpulkan dari
kemampuannya untuk berpikir, berkehendak, dan merasa. Dengan pikirannya manusia
akan mendapatkan ilmu pengetahuan, dengan perasaannya manusia akan mencapai
kesenangan. Sarana untuk memelihara dan meningkatkan ilmu pengetahuan dinamakan
logika, sedangkan sarana-sarana untuk memelihara serta meningkatkan pola
perilaku dan mutu kesenian, de sebut etika dan estetika. Apabila pembicaraan
dibatasi pada logika, hal itu merupakan ajaran yang menunjukkan bagaimana
manusia berpikir secara tepat dengan berpedoman pada ide kebenaran.
Ilmu pengetahuan merupakan
pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan penggunaan kekuatan
pemikiran, di mana pengetahuan tersebut selalu dapat diperiksa dan ditelaah
dengan kritis. Tujuan ilmu pengetahuan adalah untuk lebih mengetahui dan
mendalami segala segi kehidupan. Pada hakikatnya ilmu pengetahuan timbul karena
adanya hasrat ingin tahu dalam diri manusia. Hasrat ingin tau itu timbul karena
banyak sekali aspek kehidupan yang masih gelap bagi manusia dan manusia ingin
mengetahui kebenaran dari kegelapan tersebut. Setelah manusia memperoleh
pengetahuan tentang sesuatu, kepuasan tadi akan segera disusul lagi oleh suatu
kecenderungan tersebut, yang dapat ditempuh melalui pelbagai cara berikut.
Pertama,
penemuan secara kebetulan. Artinya penemuan yang sifatnya tanpa direncanakan
dan diperhitungkan terlebih dahulu. Penemuan semacam ini, walaupun
kadang-kadang bermanfaat tidak dapat dipakai dalam suatu kerja yang ilmiah,
karena keadaan yang tidak pasti atau kurang mendekati kepastian.dengan
demikian, datangnya pemenuan tidak dapat diperhitungkan secara berencana dan
tidak selalu memberikan gambaran yang sesungguhnya.
Kedua,
hal untung-untungan. Artinya penemuan melalui cara percobaan-percobaan dan
kesalahan-kesalahan. Perbedaan dengan penemuan secara kebetulan adalah pada
metode ini manusia lebih bersikap aktif untuk mengadakan percobaan-percobaan,
walaupun tidak ada yang pasti tentang hasil-hasilnya. Biasanya apabila
percobaan pertama gagal, diadakan percobaan-percobaan selanjutnya yang bersifat
memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi pada percobaan-percobaan
terdahulu.
Ketiga,
kewibawaan. Yaitu berdasarkan penghormatan terhadap pendapat atau penemuan yang
dihasilkan oleh seseorang atau lembaga tertentu yang dianggap mempunyai
kewibawaan atau wewenang. Dalam hal ini mungkin tidak diusahakan untuk menguji
kebenaran pendapat atau penemuan tersebut yang lazimnya tidak didasarkan pada
suatu penelitian atau penyelidikan yang mendalam. Mempercayai pendapat atau penemuan
tersebut tidaklah selalu merupakan suatu kekeliruan, akan tetapi
kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan selalu ada apabila tidak ditelaah
benar-benar secara mendalam.
Keempat,
usaha-usaha yang bersifat spekulatif walaupun agak teratur. Artinya dari sekian
banyak kemungkinan, dipilih salah satu kemungkinan walaupun pilihan tersebut
tidaklah didasarkan pada keyakinan apakah pilihan tersebut merupakan cara yang
setepat-tepatnya.
Kelima,
pengalaman. Artinya berdasarkan pikiran kritis. Akan tetapi pengalaman belum
tentu teratur dan bertujuan. Mungkin pengalaman tersebut hanya untuk dicatat
saja.
Keenam,
penelitian ilmiah, yaitu suatu metode yang bertujuan untuk mempelajari satu
atau beberapa gejala dengan jalan analisis dan pemeriksaan yang mendalam
terhadap fakta-masalah yang disoroti untuk kemudian mengusahakan pemecakannya.
Apakah Ilmu-Ilmu Sosial dan Sosiologi?
Ilmu-ilmu sosial
dinamakan demikian karena ilmu-ilmu tersebut mengambil masyarakat atau
kehidupan bersama sebagai objek yang dipelajarinya. Ilmu-ilmu sosial belum
mempunyai kaidah-kaidah dan dalil-dalil tetap yang diterima oleh bagian
terbesar masyarakat karena ilmu-ilmu tersebut belum lama berkembang, sedangkan
yang menjadi objeknya adalah masyarakat manusia yang selalu berubah-ubah,
hingga kini belum dapat diselidiki dan dianalisis secara tuntas hubungan antara
unsur-unsur di dalam masyarakat secara lebih mendalam. Lain halnya dengan ilmu
pengetahuan alam yang telah lama berkembang sehingga mempunyai kaidah-kaidah
dan dalil-dalil yang teratur dan diterima oleh masyarakat, yang juga disebabkan
karena objeknya bukan manusia.
Sosiologi jelas
merupakan ilmu sosial yang objeknya adalah masyarakat. Sosiologi merupakan ilmu
pengetahuan yang berdiri sendiri karena telah memenuhi segenap unsur-unsur ilmu
pengetahuan, yang ciri-ciri utamanya yaitu sebagai berikut.
a. Sosiologi bersifat empiris, yang berarti
bahwa ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi terhadap kenyataan
dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif.
b. Sosiologi bersifat teoretis, yaitu ilmu
pengetahuan tersebut selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dan hasil-hasil
observasi. Abstraksi tersebut merupakan kerangka unsur-unsur yang tersusun
secara logis serta bertujuan untuk menjelaskan hubungan-hubungan sebab-akibat,
sehingga menjadi teori.
c. Sosiologi bersifat kumulatif, yang
berarti bahwa teori-teori sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah
ada dalam arti memperbaiki, memperluas, serta memperhalus teori-teori yang
sudah lama.
d. Sosiologi bersifat nonetis, yakni yang
dipersoalkan bukanlah baik-buruknya fakta tertentu, tetapi tujuannya adalah
untuk menjelaskan fakta tersebut secara analitis.
Manfaat ilmu-ilmu
sosial dan hubungan antara ilmu-ilmu sosial dengan sosiologi adalah sebagai
barikut.
a.
Adanya suatu terminologi umum yang
menyeragamkan berbagai disiplin perilaku.
b.
Suatu teknik penelitian terhadap
organisasi-organisasi yang besar dan kompleks.
c. Suatu pendekatan sintesis yang
meniadakan analisis fragmentaris dalam rangka hubungan internal antara
bagian-bagian yang tidak dapat diteliti di luar konteks yang menyeluruh.
d.
Suatu sudut pandang yang memungkinkan
analisis terhadap masalah-masalah sosiologi dasar.
e. Penelitian yang lebih banyak tertuju
pada hubungan dari bagian-bagian, dengan tekanan pada proses dan kemungkinan
terjadinya perubahan.
f. Kemungkinan mengadakan penelitian secara
operatif dan objektif terhadap sistem perilaku yang berorientasi pada tujuan
atau didasarkan pada tujuan, proses kgnitif-simbolis, kesadaran diri dan
sosial, tahap-tahap keadaan darurat secara sosial-budaya, dan seterusnya.
Casinos in Atlanta Near Harrah's Casino in
BalasHapusHarrah's is a 정읍 출장마사지 city synonymous with hospitality and we're 경주 출장마사지 looking forward 안성 출장마사지 to seeing a 성남 출장샵 casino-resort expansion, 동해 출장마사지 Visit Casino-Resort Atlanta in Cherokee,